Minggu, 07 Desember 2014

Delusi Dibalik Air Mata Langit

Kepulan asap dan segelas nira yang temaniku dalam kotak ini..
Tak ada alasan untuk memanjakan malam, berdiam diri lebih nyaman..
Namun aroma durja tak jua bisa ku hindari..
Kendati demikian air mata langit beriku senyuman..
Ada riang diantara jatuhan air hujan..
Terlihat menyenangkan..
Mereka serupa penghuni surga dalam novel yang kubaca..
Namun ini surga firdaus, bukan taman langit dan mereka hanya anak bumi..
Mereka berhenti tertawa setelah teriakan lantang setengah memaki menyuruhnya untuk pulang..
Keriangan sesaat, ya temporary seperti keberadaan setiap insan di muka bumi..
Pulang.. Ya kata pulang adalah kata yang jarang kutemui lagi..
Apalagi terdengar dari mulut ibu yang bersuara merdu..
Ataupun dari ayah yang lantang dan gagah..
Ya.. Delusi di antara jejatuhan hujan..
Masa kecil yang indah..
Canda gurau diruang tengah..
Menangis manja meminta tidur ditemani..
Malam malam yang hangat.. Erat dan bersahabat..
Ya.. Masa kecil yang singkat namun kan selalu teringat..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar