Minggu, 07 Desember 2014

Kolektifitas Bukanlah Tentang Finansial Saja

Kolektif adalah kata yang sering kita ucap dan dengar dalam scene saat beremuk untuk sekedar berbagi cerita ataupun memobilisasi waktu luang agar tidak menjenuhkan. Dalam setiap gigs yang kita adakan kata kolektif selalu kita sematkan untuk memberitahukan pada semua band yang ingin terlibat dalam gigs diberikan kewajiban dan hal yang setara. Namun sesungguhnya makna kolektif tidak tersampaikan dengan baik, ya ada kesalah pahaman atau mungkin kebodohan dalam menanggapi. Kolektif yang kita maksud dalam scene d.i.y bukanlah tentang uang semata tapi tentang tanggung jawab dalam berlangsungnya gigs kolektif itu sendiri, bila kolektif kita artikan dalam segi semua bayar sama rata bukankah terlalu materialistis.? Dan kita sadar betul bahwa tidak semua hal bisa ditukar dengan uang, juga dimana kebersamaan kita bila yang kita bicarakan temtang kesetaraan mengarah pada uang. Tak ada kebersamaan dalam kolektifitas yang demikian, yang ada hanya antrian groupis yang ingin manggung tanpa mau bekerja dan hanya ingin instan.
Sialnya akhir - akhir ini kebanyakan gigs yang mengatasnamakan kolektifitas berlangsung dengan jerih payah beberapa tangan saja, sisa tangan yang lainnya sibuk mengepal rokok, minuman keras, mic, gitar dan stick drym saja. Memuakan memang bila kita sadar betul menyaksikan seorang kawan sibuk membenahi peralatan untuk show kawannya namun kawannya itu tak hendak membantu. Apa yang salah dengan insureksi yang tak sekali duakali disampaikan.? Realitanya berbagi dengan orang yang menolak revolusi diri sangatlah memuakan. Tapi insureksi tetaplah harus disampaikan, itulah mengapa saya katakan satir menjadi martil bila yang ditimpai tak juga ada perubahan.
Tak ada yang ingin disampaikan lagi selain kolektifitas bukanlah tentang uang, melainkan kesetaraan dalam kebersamaan. Long life comradz..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar