Sabtu, 01 Desember 2018

Nights of Hurts, Days of Suffer

Ada kalanya mentari terlalu terik untuk menyinari pagi, saat hati dipenuhi duri tajam tentang kenang yang perih berih..
Ada kalanya senja terlalu cepat tiba, saat malam terasa lebih lama dari sekedar menghela nafas..
Aku pernah mengenalnya lebih dari siapapun, mencintainya lebih dari cukup, mengejarnya lebih dari berlari mengejar mimpi..
Mencintai adalah takdir, menikahi adalah nasib.. sesimple itu, namun tidak semudah menerima realita yang datang secara tak terduga..
Sialan.. Seanjing ini kesakitan yang kurasa.. seperih ini terpisah didunia yang sama..
Tentangmu yang datang secara tiba - tiba, dan pergi semena - mena.. anijng memang.. dan sisa yang kupunya dari masa yang pernah disebut "kita" hanyalah luka, luka yang bebal, tak kunjung hilang ditelan masa..
Aku pernah bercerita padamu tentang mimpi yang kini menjadi nyata, tentang aku yang tersudut diujung gelap dengan sisa lilin dengan pendar cahaya yang hampir redup, dan kamu yang pergi tanpa menoleh sesekali..
Dan yang paling kubenci adalah takdir yang kulihat sebelum terjadi, dan tak ada jalan untuk merubahnya..
Hoon, sesingkat inikah cerita antara kamu dan aku, yang pernahenjadi kita ?
Tentang kamu yang menghapus Nun, dan pergi tanpa pamit ataupun bertatap muka.. arrrgghhh hampa dan luka saja yang kau titipkan, hampa karena cinta yang terlunta - lunta, luka baru yang kamu buat setelah kamu obati luka lamaku..
Kuharap kau cepat bersuaka, dan aku yang moksa menjadi satu denganmu di swargaloka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar