Sore kemarin (senin, 24/11), cuaca sedang mendung bertempat pinggir
jalan sebuah warung kopi yang memang kegiatan kegemaran mencari
inspirasi bersama tukang becak, dan.. Kemudian pikiran berserapah
membuat suatu keinginan *ting ~ serupa bohlam yang menyala* sebelum raga
ini mati ingin membuat ‘Personal Interview’ kepada 3 idola yang selama
ini memang mempengaruhi kehidupan saya, yea that’s right. Tak serupa
dengan interview formal kebanyakan di media, ini sebuah personal dan
saya juga bingung, mengapa saya membuatnya selama ini (?).
Dia adalah Herry Sutresna a.k.a Ucok a.k.a Morgue Vanguard, yea… 14
tahun [1994 - 2007 and R.I.P] lalu berjaya bersama band hip-hop dengan
sebutan HOMICIDE. Mungkin beberapa dari kalian sudah mengenalnya, atau
malah seperti beberapa sekawan dan sekumpulan bule yang terkejut melihat
tulisan “HOMICIDE” yang tertera pada baju saya? apa malah bingung
ketika saya setiap pagi medengarkan rima-rima serupa hadist dari karya
ultra-brilliant mereka? hahahaha terserah apa presepsi – argumen kalian,
amigo… Mari kita santai sejenak. :D
1. Ini adalah pertanyaan yang paling menghantui pikiran saya selama ini, mengapa Homicide bubar?
Pertama karena kelamaan, bosen. Kedua, semua anggota aslinya udah pada
ga ada. Aszi, Lephe, Kiki dah cabut semua. Dah ga jelas juga diterusin
pake nama Homicide yang notabene Lephe yang ngasih nama. ketiga; bosen.
Alesan ke-empat dst-nya, bosen.
2. Dan Apa rutinitas Anda selama ini?
Cari makan, cari masalah dan cari kesenangan.
3. Rutinitas melatih otak yang tidak pernah anda tinggalkan?
Emang perlu dilatih?
4. Dimana anda tinggal saat ini, mengapa anda tinggal disana?
Di Bandung. Karena emang betah di Bandung. Meski sekarang makin
menyebalkan, saya ga yakin bisa tinggal di kota laen sebetah disini
5. Dimana tempat manggung yang paling berkesan atau inspiratif dan mengapa?
Di toko buku Ultimus dulu sekali, waktu masih di jalan Lengkong pas
launching Nekrophone Dayz. Selain tempat itu anek buat bikin panggung
kecil yang intim, saya senang karena acaranya dibuat semau kami dan yang
maen manggung bareng adalah teman2 sendiri yang band-band nya saya juga
sukai, ada acara diskusi antar elemen-nya juga dan yang di undang
datang semua. Dari serikat petani sampe serikat mantan karyawan PTDI,
semuanya orang2 yang saya kagumi dan saya hormati. Dan gak ada polisi
datang ngebubarin. That was a great day.
6. Apa yang anda lakukan ketika sedang jenuh dengan kepenatan hidup?
Apa ya? karena saya ga pernah penat idup. Kalo pertanyaan ini maksudnya
konsultasi, saran saya sih paling pikirin aja besok pagi kamu mati, dan
hari ini hari terakhir, dijamin seger lagi dan semangat mikirin mau
ngapain.
7. Hal paling kejam apa yang pernah di katakan orang kepada Anda?
Gak ada kalo kejam sih. Kalo nyebelin banyak.
8. Hal Tentang apa, semua orang harus tutup mulut?
Apa ya? Gak ada kayaknya.
9. Nasihat apa yang Anda telah ambil, namun tidak Anda Lakukan?
Nasihat berhenti merokok. Klasik.
10. Apa yang Anda pikirkan ketika Anda memikirkan Indonesia?
Gak ada, karena gak pernah mikirin Indonesia.
11. Album (kaset / CD) siapa yang pertama anda beli dengan Uang anda sendiri?
Album “Raising Hell” – RUN DMC, taun 86. Duitnya dapet dari ngejual
duren di Rangkasbitung dulu. Beli kasetnya naek kereta api ke Jakarta.
Tapi sebenernya bukan duit sendiri juga, soalnya durennya dapet dari
kebon nenek tanpa izin. Alias maling.
12. Bagaimana Anda memanjakan diri sendiri?
Mmmm, banyak cara. Mendengarkan musik dan membeli rekaman yang saya suka adalah salah satunya.
13. Hal apa yang anda paling takuti?
Takut air dalem. Ga bisa berenang.
14. Well, apakah arti sebuah pemberontakan menurut Anda?
Apa ya? bingung saya juga…
15. Apa Anda pernah bertemu selebriti yang aneh, siapa? (penggagas nasionalisme usang, ‘Pandji’, mungkin) *ups*
Semua orang juga aneh, at least punya keunikannya sendiri. Selebriti Itu
urusan laen. Gak ada hubungan ama yg aneh2. Kalo soal Pandji dari jaman
kuliah juga udah kenal, dia adik kelas saya. Komik Hellboy saya masih
di dia rasanya. Dia bukan penggagas nasionalisme usang, dia cuman korban
dari orang2 yg nganggap nasionalisme itu solusi buat ngatasin krisis
akhir jaman kaya sekarang. Padahal nasionalisme udah kehilangan
relevansi nya. But he’s damn funny person anyway. Its good to know him.
16. Siapa yang akan menjadi Tamu ideal makan malam Anda, hidup atau mati, dan apa yang akan Anda layani untuk dia/mereka?
Ibu anak-anak saya tentunya. Saya akan melayani dia termasuk untuk hal yang kinky-kinky.
17. Pertanyaan terakhir dari saya. Lagu apa yang ingin di putar pada acara pemakaman Anda?
Ga usah muter apa2. Ga penting. Udah mati ya mati aja.
Dan ada pertanyaan titipan dari para sahabat dan kenalan saya;
1. Launching album solo atau yang sama DJ-Still ditunggu pisaaaaaaan, kapan keluarnya?
Kolabo 7″ dengan DJ Still (The Brutalist School) dah beres. Lagi dia
mastering. Mungkin awal desember rilisnya. Album solo sih awal taun
moga2 kelar. Masih saya kejar. Thanks for asking.
2. Dan menurut anda walikota bandung itu seperti apa? [Bani Adam]
Jangan tanya. Dengernya namanya aja udah menyebalkan.
Morgue Vanguard with Bani Adam on Inagurasi Fikom 2010
3. Kapan bikin album lagi? [Rahung Nasution]
Lagi bikin masbro-bung-om-coy-lae rahung :)
4. Menurut Anda, kapan negara ini sadar dengan rakyat? [Putu Harta Wirasana]
Menurut anda sendiri kapan rakyat sadar kita ga butuh negara?
sumber: http://illsurrekshun.wordpress.com/2011/10/27/personal-interview-with-morgue-vanguard/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar